Contoh Anjuran Kesehatan Faktor-Faktor Yang Berafiliasi Dengan Bencana Rheumatik Di Desa Wasilomata Ii Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013
ABSTRAK
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) IST Buton
Fakultas Kesehatan, Jurusan Keperawatan
hariati
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013
(xiv + 97 Halaman + 1 Bagan + 19 Tabel + 10 Lampiran)
Rheumatik ialah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi, ligamentum, tendon dan persendian. Penyakit ini menyerang pada pria maupun perempuan. Dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 35 tahun ke atas. Nyeri akhir rheumatik sangat mengganggu acara masyarakat.
Rheumatik (Rheumatismos-bahasa yunani) yaitu penyakit yang menyerang sendi. Rheumatik juga sanggup menyerang otot, urat, dan ligament. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013.
Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan memakai metode survei analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini ialah 147 jiwa, dan jumlah sampel 107 jiwa dengan metode simple random sampling. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi di tiap Rumah dan melaksanakan pengamatan secara pribadi memakai kuesioner, alat mengukur berat tubuh dan tinggi badan kepada responden. Analisis data dengan memakai uji chi square.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Aktifitas Berat (P=0,005) bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik, Obesitas (P=0,279) tidak bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik, dan Genetik (P=0,005) bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik Di Desa Wasilomata II Wilyah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak Puskesmas di Kecamatan Mawasangka perlu dilakukan pengontrolan secara periodik oleh tenaga kesehatan dalam hal pelaksanaan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat mendapat kesehatan yang optimal.
Daftar Pustaka : 21 (2005-2013)
Kata Kunci : Aktifitas Berat, Obesitas, Genetik, dan Kejadian
Rheumatik
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................i
Lembar Persetujuan...........ii
Kata Pengantar..................iii
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Rheumatik 7
1. Definisi Rheumatik 7
2. Etiologi Rheumatik Secara umum 11
3. Klasifikasi Rheumatik 12
B. Tinjauan Umum Tentang Aktifitas Berat 52
C. Tinjauan Umum Tentang Obesitas 58
D. Tinjauan Umum Tentang Genetik 63
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti 65
B. Pola Pikir Variabel Penelitian 66
C. Definisi Operasional 67
D. Hipotesis Penelitian 68
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 70
B. Waktu dan Tempat Penelitian 70
C. Populasi dan sampel 70
D. Teknik Pengambilan Sampel 71
E. Instrumen Penelitian 72
F. Cara Pengumpulan Data 73
G. Pengolahan Data 73
H. Penyajian Data 74
I. Analisa Data 74
J. Etika Penelitian 76
K. Jadwal Penelitian 77
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 perihal kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan ialah keadaan kesejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini berarti bahwa pembangunan kesehatan hanya akan berhasil dengan baik, apabila ada sinerjitas antara sumber daya insan kesehatan, sarana dan prasarana atau peralatan kesehatan, kesadaran masyarakat akan pentingnya arti hidup dan pemerintah sebagai motivator. (Notoatmodjo, 2003, dalam Wabula, Wiwin. 2012)
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Hal ini berarti bahwa peningkatan kesehatan ini, baik kesehatan individu, kelompok atau masyarakat harus diupayakan. Upaya mewujudkan kesehatan ini dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat, forum pemerintah, ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan tersebut sanggup dilihat dari dua aspek yakni pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan meliputi dua aspek, yakni: kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan sesudah sembuh dari sakit atau cacat). Sedangkan peningkatan kesehatan meliputi dua aspek, yakni: preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri). Kesehatan perlu ditingkatkan sebab kesehatan itu relatif dan mempunyai bentangan yang luas. (Notoatmodjo, 2003, dalam Wabula, Wiwin. 2012)
Rheumatik ialah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi, golongan penyakit ini merupakan penyakit Autoimun yang banyak di derita oleh kaum lanjut usia (usia 60 tahun ke atas). Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 35 tahun ke atas. Rheumatik terutama menyerang Sendi-sendi, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada pria maupun perempuan. (Maura, Yudha. 2011)
Angka tragedi rheumatik pada tahun 2008 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO ialah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terjangkit rheumatik, dimana 5-10% ialah mereka yang berusia 35 tahun dan 20% ialah mereka yang berusia 60 tahun. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, prevalensi nyeri rhuematik di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%, angka ini memperlihatkan bahwa nyeri akhir rheumatik sudah sangat mengganggu acara masyarakat Indonesia.
Berdasarkan sentra data BPS Provinsi Jawa Timur, Rheumatik merupakan salah satu penyakit terbanyak yang di derita oleh kaum lansia yaitu pada tahun 2007 sebanyak 28% dari 4.209.817 lansia menderita penyakit rematik. Sedangkan di Kota Malang sendiri di dapatkan bahwa jumlah penderita penyakit rematik mencapai 7.179 kasus di Rumah Sakit dan 33.985 kasus di Puskesmas pada tahun 2008. (Wiyono, 2010, dalam Maura, Yudha. 2011)
Sebuah penelitian untuk mengetahui problem kesehatan persendian di empat Negara Asia (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand) pada tahun 2002 memperlihatkan Indonesia mempunyai angka kesakitan persendian terbesar yakni 44% dari 600 responden sebanyak 58% responden yang di wawancarai terungkap bahwa nyeri sendi berdampak sangat konkret terhadap hidup mereka. (Notoatmodjo, 2003, dalam Wabula, Wiwin. 2012)
Rheumatik merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai dalam masyarakat dan merupakan salah satu kelompok penyakit yang selalu ditemukan dalam praktik dokter umum. Data survey di Indonesia, contohnya disemarang, 40% popuasi di atas 60 tahun menderita salah satu penyakit rheumatik. Demikian juga populasi yang sama menderita hal serupa menyerupai di Denpasar sebesar 56%, dan 61% di Singosari. (Dalimartha, Setiawan. 2008)
Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada enam bulan pertama terserang, cacat terjadi sesudah dua hingga tiga tahun kalau tidak di obati. Sekitar 40% penduduk Indonesia berusia di atas 35 tahun mempunyai keluhan nyeri sendi dan otot kendati demikian rheumatik bukanlah penyakit monopoli orang bakir balig cukup akal sebab penyakit ini juga sanggup menyerang bawah umur dengan tanda-tanda serupa. (Isbagio, 2007, dalam Meikel, 2009)
Data dari puskesmas mawasangka, Kec. Mawasangka Kab. Buton pada tahun 2010-2012 menandakan bahwa penyakit rheumatik menempati urutan ke 2 dari 10 penyakit menonjol yang ada. Angka tragedi penyakit Rheumatik pada tahun 2010 berjumlah 1497 penderita, dan pada tahun 2011 berjumlah 1213 penderita, pada tahun 2012 berjumlah 921 penderita. Dan hasil rekapan yang menderita penyakit rheumatik dari desa wasilomata II pada tahun 2010 sebanyak 53 penderita, pada tahun 2011 sebanyak 47 penderita, dan pada tahun 2012 berjumlah 62 penderita. (Profil Puskesmas Mawasangka, 2013)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013”.
B. Rumusan Masalah
Apakah faktor-faktor yang bekerjasama dengan tragedi Rheumatik Di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang bekerjasama dengan tragedi Rheumatik Di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kekerabatan faktor acara berat dengan tragedi Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013.
b. Untuk mengetahui kekerabatan faktor obesitas dengan tragedi Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013.
c. Untuk mengetahui kekerabatan faktor genetik dan dengan tragedi Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini di harapkan sanggup manambah khasanah ilmu Keperawatan serta menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan.
2. Manfaat Institusi
Hasil peneliti ini dibutuhkan sanggup dipakai sebagai rujukan atau materi kajian dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi salah satu materi bacaan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu untuk memperlihatkan isu kepada masyarakat secara umumnya dan penderita yang mengalami penyakit Rheumatik perihal segala sesuatu yang bekerjasama dengan penyakit Rheumatik.
DOWNLOAD : Tunggu 5 Detik Dan Skip Add di KANAN ATAS
ABSTRAK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Semoga Sukses
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) IST Buton
Fakultas Kesehatan, Jurusan Keperawatan
hariati
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013
(xiv + 97 Halaman + 1 Bagan + 19 Tabel + 10 Lampiran)
Rheumatik ialah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi, ligamentum, tendon dan persendian. Penyakit ini menyerang pada pria maupun perempuan. Dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 35 tahun ke atas. Nyeri akhir rheumatik sangat mengganggu acara masyarakat.
Rheumatik (Rheumatismos-bahasa yunani) yaitu penyakit yang menyerang sendi. Rheumatik juga sanggup menyerang otot, urat, dan ligament. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013.
Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan memakai metode survei analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini ialah 147 jiwa, dan jumlah sampel 107 jiwa dengan metode simple random sampling. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi di tiap Rumah dan melaksanakan pengamatan secara pribadi memakai kuesioner, alat mengukur berat tubuh dan tinggi badan kepada responden. Analisis data dengan memakai uji chi square.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Aktifitas Berat (P=0,005) bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik, Obesitas (P=0,279) tidak bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik, dan Genetik (P=0,005) bekerjasama dengan Kejadian Rheumatik Di Desa Wasilomata II Wilyah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak Puskesmas di Kecamatan Mawasangka perlu dilakukan pengontrolan secara periodik oleh tenaga kesehatan dalam hal pelaksanaan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat mendapat kesehatan yang optimal.
Daftar Pustaka : 21 (2005-2013)
Kata Kunci : Aktifitas Berat, Obesitas, Genetik, dan Kejadian
Rheumatik
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................i
Lembar Persetujuan...........ii
Kata Pengantar..................iii
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Rheumatik 7
1. Definisi Rheumatik 7
2. Etiologi Rheumatik Secara umum 11
3. Klasifikasi Rheumatik 12
B. Tinjauan Umum Tentang Aktifitas Berat 52
C. Tinjauan Umum Tentang Obesitas 58
D. Tinjauan Umum Tentang Genetik 63
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti 65
B. Pola Pikir Variabel Penelitian 66
C. Definisi Operasional 67
D. Hipotesis Penelitian 68
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 70
B. Waktu dan Tempat Penelitian 70
C. Populasi dan sampel 70
D. Teknik Pengambilan Sampel 71
E. Instrumen Penelitian 72
F. Cara Pengumpulan Data 73
G. Pengolahan Data 73
H. Penyajian Data 74
I. Analisa Data 74
J. Etika Penelitian 76
K. Jadwal Penelitian 77
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 perihal kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan ialah keadaan kesejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini berarti bahwa pembangunan kesehatan hanya akan berhasil dengan baik, apabila ada sinerjitas antara sumber daya insan kesehatan, sarana dan prasarana atau peralatan kesehatan, kesadaran masyarakat akan pentingnya arti hidup dan pemerintah sebagai motivator. (Notoatmodjo, 2003, dalam Wabula, Wiwin. 2012)
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Hal ini berarti bahwa peningkatan kesehatan ini, baik kesehatan individu, kelompok atau masyarakat harus diupayakan. Upaya mewujudkan kesehatan ini dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat, forum pemerintah, ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan tersebut sanggup dilihat dari dua aspek yakni pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan meliputi dua aspek, yakni: kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan sesudah sembuh dari sakit atau cacat). Sedangkan peningkatan kesehatan meliputi dua aspek, yakni: preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri). Kesehatan perlu ditingkatkan sebab kesehatan itu relatif dan mempunyai bentangan yang luas. (Notoatmodjo, 2003, dalam Wabula, Wiwin. 2012)
Rheumatik ialah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi, golongan penyakit ini merupakan penyakit Autoimun yang banyak di derita oleh kaum lanjut usia (usia 60 tahun ke atas). Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 35 tahun ke atas. Rheumatik terutama menyerang Sendi-sendi, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada pria maupun perempuan. (Maura, Yudha. 2011)
Angka tragedi rheumatik pada tahun 2008 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO ialah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terjangkit rheumatik, dimana 5-10% ialah mereka yang berusia 35 tahun dan 20% ialah mereka yang berusia 60 tahun. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, prevalensi nyeri rhuematik di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%, angka ini memperlihatkan bahwa nyeri akhir rheumatik sudah sangat mengganggu acara masyarakat Indonesia.
Berdasarkan sentra data BPS Provinsi Jawa Timur, Rheumatik merupakan salah satu penyakit terbanyak yang di derita oleh kaum lansia yaitu pada tahun 2007 sebanyak 28% dari 4.209.817 lansia menderita penyakit rematik. Sedangkan di Kota Malang sendiri di dapatkan bahwa jumlah penderita penyakit rematik mencapai 7.179 kasus di Rumah Sakit dan 33.985 kasus di Puskesmas pada tahun 2008. (Wiyono, 2010, dalam Maura, Yudha. 2011)
Sebuah penelitian untuk mengetahui problem kesehatan persendian di empat Negara Asia (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand) pada tahun 2002 memperlihatkan Indonesia mempunyai angka kesakitan persendian terbesar yakni 44% dari 600 responden sebanyak 58% responden yang di wawancarai terungkap bahwa nyeri sendi berdampak sangat konkret terhadap hidup mereka. (Notoatmodjo, 2003, dalam Wabula, Wiwin. 2012)
Rheumatik merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai dalam masyarakat dan merupakan salah satu kelompok penyakit yang selalu ditemukan dalam praktik dokter umum. Data survey di Indonesia, contohnya disemarang, 40% popuasi di atas 60 tahun menderita salah satu penyakit rheumatik. Demikian juga populasi yang sama menderita hal serupa menyerupai di Denpasar sebesar 56%, dan 61% di Singosari. (Dalimartha, Setiawan. 2008)
Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada enam bulan pertama terserang, cacat terjadi sesudah dua hingga tiga tahun kalau tidak di obati. Sekitar 40% penduduk Indonesia berusia di atas 35 tahun mempunyai keluhan nyeri sendi dan otot kendati demikian rheumatik bukanlah penyakit monopoli orang bakir balig cukup akal sebab penyakit ini juga sanggup menyerang bawah umur dengan tanda-tanda serupa. (Isbagio, 2007, dalam Meikel, 2009)
Data dari puskesmas mawasangka, Kec. Mawasangka Kab. Buton pada tahun 2010-2012 menandakan bahwa penyakit rheumatik menempati urutan ke 2 dari 10 penyakit menonjol yang ada. Angka tragedi penyakit Rheumatik pada tahun 2010 berjumlah 1497 penderita, dan pada tahun 2011 berjumlah 1213 penderita, pada tahun 2012 berjumlah 921 penderita. Dan hasil rekapan yang menderita penyakit rheumatik dari desa wasilomata II pada tahun 2010 sebanyak 53 penderita, pada tahun 2011 sebanyak 47 penderita, dan pada tahun 2012 berjumlah 62 penderita. (Profil Puskesmas Mawasangka, 2013)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013”.
B. Rumusan Masalah
Apakah faktor-faktor yang bekerjasama dengan tragedi Rheumatik Di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang bekerjasama dengan tragedi Rheumatik Di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kekerabatan faktor acara berat dengan tragedi Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013.
b. Untuk mengetahui kekerabatan faktor obesitas dengan tragedi Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013.
c. Untuk mengetahui kekerabatan faktor genetik dan dengan tragedi Rheumatik di Desa Wasilomata II Wilayah Kerja puskesmas Mawasangka Kec. Mawasangka Kab. Buton Tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini di harapkan sanggup manambah khasanah ilmu Keperawatan serta menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan.
2. Manfaat Institusi
Hasil peneliti ini dibutuhkan sanggup dipakai sebagai rujukan atau materi kajian dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi salah satu materi bacaan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu untuk memperlihatkan isu kepada masyarakat secara umumnya dan penderita yang mengalami penyakit Rheumatik perihal segala sesuatu yang bekerjasama dengan penyakit Rheumatik.
DOWNLOAD : Tunggu 5 Detik Dan Skip Add di KANAN ATAS
ABSTRAK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Semoga Sukses

0 Response to "Contoh Anjuran Kesehatan Faktor-Faktor Yang Berafiliasi Dengan Bencana Rheumatik Di Desa Wasilomata Ii Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tahun 2013"
Post a Comment