Makalah Prosedur Persalinan

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNy MAKALAH MEKANISME PERSALINAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga saya sanggup menuntaskan makalah dengan judul “Mekanisme Persalinan” Dalam meyelesaikan makalah ini saya telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang saya miliki, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh lantaran itu, saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan sempurnanya makalah ini sehingga sanggup bermanfaat bagi para pembaca.


Bau-Bau, Juli 2010

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………….
Daftar Isi ………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ………………………………………….. 
Rumusan Masalah ………………………………………. 
Tujuan ……………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
Saran ……………………………………………………..
Kesimpulan ………………………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………………………………
  
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Latar Belakang Persalinan yaitu kiprah dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah, walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi problem tersebut. Oleh lantaran itu, mereka memerlukan penolong yang sanggup dipercaya, yang data memperlihatkan bimbingan dan selalu siap di depan dalam mengatasi kesukaran. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai proses kelahiran.
RUMUSAN MASALAH
Perumusan Masalah Latar belakang diatas maka rumusan problem yaitu sebagai berikut : “ Bagaimana Proses Kelahiran Bayi ? “
TUJUAN
Tujuan Umum : Untuk mengetahui proses kelahiran.
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengidentifikasi kelahiran normal.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap proses kelahiran normal.

BAB II PEMBAHASAN

Persalinan Normal Persalinan yaitu suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang sanggup hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan biasa atau normal (eutosia) yaitu proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm 40 minggu), pada janin letak memanjang dan presentasi belakang kepala, yang dususul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan atau derma buatan dan tanpa komplikasi.
Proses persalinan terbagi menjadi 4 kala :
1. Kala I : Pembukaan serviks.
2. Kala II: Kala pengeluaran janin.
3. Kala III : Kala pengeluaran plasenta.
4. Kala IV : Hingga 1 jam sesudah plasenta lahir.
Kala I
    Tanda-tanda dan tanda-tanda inpartu :
1. Penipisan dan pembukaan serviks.
2. Kontraksi uterus yang menimbulkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit ).
3. Cairan lender bercampur darah (show) melalui vagina.
4. Adanya HIS. His ssesungguhnya dan his palsu
•    HIS gotong royong :
1.    Rasa sakit : - teratur - Interval makin pendek - semakin usang semakin berpengaruh dirasakan paling sakit di kawasan punggung - intensitas makin berpengaruh kalau penderita berjalan.
2.    Keluar “show”
3.    Serviks membuka dan menipis.

•    HIS palsu :
1.    Rasa sakit : - tidak teratur - interval panjang - kekuatan tetap dirasakan berpengaruh di kawasan perut - tak ada perubahan walaupun penderita berjalan.
2.    Tidak keluar “show”.
3.    Serviks tertutup dan tak ada pembukaan.
    Fase-fase dalam persalinan kala I :
1. Fase Laten - Dimulai semenjak awal berkontraksi yang mengakibatkan penipisan dan pembukaan serviks. - Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. - Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
2. Fase Aktif - Frekuensi dan usang kontraksi uterus akan meningkat secara sedikit demi sedikit (kontraksi dianggap adekuat, memadai kalau terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). - Dari pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). - Terjadi penurunan belahan terbawah janin.
Proses persalinan pada kala I :
1. Dimulai pada waktu serviks membuka lantaran his: kontraksi uterus yang teratur, makin sering, makin nyeri; disertai pengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak dari darah haid).
2. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa-dalam bibir porsio tidak sanggup diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah pada final kala I.
3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida ± 12 jam, multigravida ± 7 jam.
4. Mekanisme pembukaan serviks yaitu sebagai berikut : kontraksi segmen atas uterus dan retraksi (regangan) segmen bawah uterus yang menimbulkan pembukaan serviks. Akhirnya segmen bawah uterus makin menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin menebal. Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) mendahului pembukaan serviks, sedangkan pada multigravida berlangsung bersama-sama. Inilah yang memilih lamanya kala I. Kecepatan pembukaan pada sepertiga pertama lambat, dan pada dua per tiga kedua cepat. Pembukaan lengkap = 10 cm.
5. His Frekuensi : 1 kali/10 menit pada permulaan persalinan 2-3 kali/10 menit pada final kala I. Lamanya : kurang lebih satu menit. Nyerinya : berasal dari regangan seviks yang membuka. Terjadi kalau tekanan intrauterine melebihi 20 mmHg. Biasanya dimulai dari tulang belakang yang menjalar ke depan. Kontraksi uterus dimulai pada tempat kira-kira batas tuba dengan uterus.

Akibatnya terhadap janin : setiap kontraksi sanggup menghambat fatwa darah dari plasenta ke janin. Kalau tekanannya melebihi 75 mmHg akan menyumbat fatwa darah sama sekali. Kalau his terlampau kuat, terlampau lama, atau terlampau sering sanggup menimbulkan gawat janin.
6. Darah bercampur lendir yang keluar dari uterus jawaban pergeseran selaput ketuban dengan dinding uterus pada waktu pembukaan seviks.

Kala II
1. Dimulainya, hanya sanggup diketahui dengan periksa dalam, dengan menemukan serviks yang membuka lengkap (pembukaan lengkap, pembukaan 10 cm). Tanda-tanda klinik lainnya ialah : - nyeri his yang sangat hebat; - pasien merasa “ingin mengejan”; - “darah-lendir” bertambah banyak; - selaput ketuban pecah; - perasaan ibarat “mau buang air besar”; - hemoroid fisiologik mulai tapak.
2. Berakhir dengan lahirnya janin.
3. Lamanya Pada primigravida kira-kira 1 jam, multipara ½ jam. 5
4. Mengejan Disebab oleh turunnya kepala yang menekan rectum. Berakibat meningkatnya tekanan intraabdominal yang memperkuat kontraksi uterus. Jangan dibiarkan kalau serviks belum membuka lengkap atau dilakukan di luar his, lantaran regangan yang berlebihan pada ligamentum serviks lateralis sanggup menimbulkan prolapsus uteri (turun peranakan) di kemudian hari.
5. Perineum yang menggembung Terjadi pada waktu kepala janin mencapai introitus vaginae. Bertambah gembung pada setiap kontraksi uterus, yang sanggup menimbulkan robekan perineum, kecuali kalau dilakukan episotomi.
6. Kepala mulai tampak diantara labia minora (crowning).
7. Mekanismus persalinan.
Kala III
1. Dimulainya sesudah bayi lahir lengkap.
2. Berakhir dengan lahirnya plasenta.
3. Lamanya biasanya 5 menit, dilarang lebih dari 15 menit.
4. Perlepasan plasenta merupakan jawaban dari : Retraksi otot-otot uterus sesudah lahirnya janin yang akan menekan pembuluh-pembuluh darah ibu.
Kontraksinya berlangsung terus-menerus (tidak memanjang lagi ototnya).
5. Tanda lepasnya plasenta Talipusat menjulur keluar, atau kalu ditarik tidak ada tahanan. Segumpal darah keluar dari vagina. Dengan menekan korpus uteri ke atas (ke arah kepala ibu), tidak lagi menarik talipusat ke atas.
6. Suntikan oksitosika
Kala IV
Diagnosis Dua jam pertama setalah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya gres saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – si ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang beradaptasi dari dalam perut ibu ke dunia luar. Petugas/bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang tepat untuk melaksanakan stabilisasi.
     Periksa fundus setiap 15 menit
•Penanganan  menit pada jam pertama dan setiap 2030 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase uterus hingga menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi, otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan. Hal ini sanggup mengurangi kehilangan darah dan  Periksa tekanan darah, nadi setiap 30 menit selama jam kedua. 
• Mencegah perdarahan pasca persalinan.  kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan  Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukainya.  Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang higienis dan kering.  Biarkan ibu beristirahat – ia telah bekerja keras melahirkan bayinya.
•  Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan korelasi ibu dan bayi, sebagai permulaan dengan menyusui. Bayi sangat siap segera sesudah kelahiran.
• Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu lantaran masih dalam keadaan lemah atau pusing sesudah persalinan. Pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam pascapersalinan.
• Ajari ibu atau anggota keluarga perihal : - bagaimana menyidik fundus dan menimbulkan kontraksi. - Tanda-tanda ancaman bagi ibu dan bayi.

BAB III PENUTUP

SARAN
Bagi ibu hamil Sebaiknya ibu hamil dalam proses kelahirannya dibantu dengan tenaga medis semoga dalam persalinannya sanggup berjalan normal. Bagi penyusun Diharapkan penyusun lebih mendalami proses kelahiran dalam bidangnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan sanggup diambil kesimpulan sebagai berikut : “ tenaga medis harus mengetahui proses kelahiran semoga bisa menolong persalinan dengan baik dan benar. “

DAFTAR PUSTAKA

1. Bagian Obstetri dan Ginekologi, Unpad Pimpinan Persalinan Biasa. Obstetri Fisiologi. 1980
2. Asuhan Persalinan Normal, kendari : JNPKKR
3. Asuhan Bayi Baru Lahir, Jakarta : Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO. 2001
4. www.geogle.com


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Prosedur Persalinan"

Post a Comment