Contoh Makalah Masalah-Masalah Kegawatan Pada Sistem Integumen

 MASALAH-MASALAH KEGAWATAN PADA SISTEM INTEGUMEN


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL        i
KATA PENGANTAR        ii
DAFTAR ISI        iii
PENDAHULUAN        1

MASALAH-MASALAH KEGAWATAN PADA SISTEM INTEGUMEN
A.    LUKA BAKAR        3
B.    NEKROLISIS EPIDERMAL TOXIK        13
C.    SINDROM STEVENS JHONSEN        17
D.    ERYTHEMA MULTIFORMIS        22
E.    ERITEMA NODOSUM LEPROSUM        25
F.    PEMPHIGUS VULGARIS        30
G.    ANGIODEMA        39
PROSEDUR TINDAKAN
A.    PENILAIAN DERAJAT LUKA BAKAR        45
B.    PENANGANAN GIGITAN BINATANG
1.    PENANGANAN GIGITAN ULAR        47
2.    PENANGANAN GIGITAN BINATANG YANG DIDUGA RABIES        49
C.    PERAWATAN LUKA        51

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada yang kuasa yang maha esa lantaran atas limpahan rahmat dan karuniaNyalah sehingga makalah ini sanggup final sebagaimana adanya. Susunan makalah ini di harapkan memenuhi standar dari sebuah buku tumpuan yang mengandung pembahasan sesui judul makalah kami.
Di sadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah penulis senantiasa memenuhi kendala dan tantangan, namun atas kesungguhan dan ketabaan hati seiring dengan keyakinan yang tinggi, kesulitan tersebut sanggup teratasi.

Demikian makalah yang kami susun, semoga sanggup bermanfaat bagi pembacanya.


                                                                                                 Bau-bau, 30 MEI 2012

   
                                                                                                           penulis



PENDAHULUAN
    Kegawat daruratan medik sanggup terjadi pada seseorang maupun sekelompok orang pada setiap dikala dan di mana saja. Hal ini sanggup berupa serangan penyakit secara mendadak, kecelakaan atau peristiwa alam. Keadaan ini membutuhkan pertolongan segera yang sanggup berupa pertolongan pertama hingga pada pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit. Tindakan tersebutdimaksudkan untuk menyelamatkan jiwa mencegah dan membatasi cacat serta meringankan penderitaan dari penderita. Keadaan ini selain membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang baik dari penolong dan sarana yang memadai, juga diperlukan pengorganisasian yang sempurna. Pertolongan pertama biasanya diberikan oleh orang-orang di sekitar korban. Diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan atau dokter terdekat. Tidak jarang bahwa anggota Hansip, polisi dan pemadam kebakaran terlibat dalam hal ini. Pertolongan ini harus diberikan secara tepat alasannya yaitu penanganan yang salah justru sanggup berakibat janjkematian atau cacat tubuh.

ANTOMI DAN FISIOLOGI SITEM INTEGUMEN

    Sistem integumen yaitu sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan badan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan kepingan sistem organ yang terbesar yang meliputi kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
Kulit
Kulit yaitu lapisan terluar pada badan manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian: kepingan terluar disebut epidermis, kepingan tengah mesodermis, dan kepingan dalam dermis. Kulit sangat sensitif terhadap efek lingkungan sekitar, menyerupai panas matahari, debu, dan asap knalpot.
Rambut
Rambut yaitu organ menyerupai benang yang tumbuh di kulit. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis
Kuku
Kuku yaitu kepingan badan yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel menyerupai gel lembut yang mati, mengeras, dan lalu terbentuk dikala mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku yaitu melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang mempunyai suplai darah berpengaruh sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan kepingan terkeras dari badan lantaran kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu ahad rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, jikalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
KEGAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

    Pada penyakit kulit, dikenal beberapa penyakit yang dianggap sebagai suatu masalah kegawatdaruratan. Dimana kasus-kasus tersebut membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat biar tidak menimbulkan keganjilan hingga kematian.

MACAM-MACAM KEGAWAT DARURATAN PADA PENYAKIT KULIT

    Di klinik tidak jarang kita menemukan kasus-kasus emergensi yang memerlukan penanganansegera dan tepat. Kasus-kasus tersebut yaitu sebagai berikut:
1.    Luka Bakar
2.    Toxic Epidermal Nekrolisis
3.    Steven Johnson Syndrome
4.    Erythema Multiforme
5.    Angioedema
6.    Erythema Nodosum Leprosum
7.    Pemfigus Vulgaris

MASALAH–MASALAH KEGAWATAN
PADA SISTEM INTEGUMAN

A.    LUKA BAKAR
DEFINISI

Luka bakar yaitu kelainan kulit yang disebabkan  agent thermal, listrik, atau radioaktif (Wong.2004).

Luka bakar yaitu kerusakan atau kehilangan jarinan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas, api, air panas, materi kimia, listrik dan radiasi (Moenadjat. 2001).

Luka bakar yaitu injury pada jaringan yang disebabkan oleh panas (Thermal), Kimia, Elektrik, dan Radiasi (Suriyadi. 1987).

Kritria Keparahan Luka Bakar

1.    Luka bakar minor .
a.    Luka bakar dengan ketebalan parsial < 10% area permukaan tubuh.
b.    Luka bakar ketebalan penuh < 2% (Body Surface Area /BSA).
2.    Luka bakar sedang.
a.    Luka bakar dengan ketebalan parsial 15 – 25 % BSA.
b.    Luka bakar dengan ketebalan penuh < 10%, kecuali anak kecil, dan luka bakar area kritis, waja, tangan, kaki dan genetalia.
3.    Luka mayor dan Kritis.
a.    Komplikasi dengan cedera susukan napas.
b.    Ketebalan parsial 25% atau lebih, wajah, tangan, kaki dan genetalia.
c.    Ketebalan penuh 10% BSA pada anak < 2 tahun.
d.    Luka bakar listrik.
e.    Luka bakar kimia yang dalam.
f.    Luka bakar dengan fraktur jaringan lunak.
g.    Luka bakar dengan komplikasi : DM, Epilepsi, Gangguan jantung, Ginjal.

Klasifikasi Luka Bakar

1.    Luka bakar derajat I.
a.    Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis.
b.    Kulit kering, hiperemik, berupa eritem.
c.    Tidak dijumpai bulae.
d.    Nyeri lantaran ujung syaraf sensori teriritasi.
e.    Penyembuhan impulsif 5 – 10 hari.

2.    Luka bakar derajat II.
a.    Kerusakan epidermis dan dermis.
b.    Bilae (+).
c.    Nyeri.
d.    Dasar Ika merah dan pucat .

Luka bakar derajat II terbagi lagi menjadi :
a.    Derajat II dangkal (Superfisial)
•    Superfisial dari dermis.
•    Follkel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh.
•    Penyembuhan spontan.
b.    Derajat II dalam.
•    Hampir seluruh dermis.
•    Folikel dan kelenjar masih utuh.
•    Penyembuhan lebih lama.

3.    Luka bakar derajat III
a.    Kerusakan seluruh dermis / lapisan lebih dalam.
b.    Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan.
c.    Bulae (-).
d.    Kulit yang terbakar warna abu-abu dan pucat.
e.    Eskar (Koagulasi protein pada epidermis).
f.    Rasa nyeri hilang sensasi.
g.    Penyembuhan rambut

Zona Kerusakan Jaringan

1.    Zona Koagulasi
Daerah yang eksklusif rusak (Koagulasi protein) Karena Panas.
2.    Zona Statis
Diluar zona koagulasi, kerusakan endotel, pembuluh darah, leuko dan trombosit.
3.    Zona Hiperemia.
Diluar zona statis (Reaksi Vasokonstriksi)

Patofisiologi

    Cedera termal menimbulkan luka terbuka lantaran kulit yang rusak. Setelah luka bakar, perfusi kulit menurun lantaran cairan merembes dari ruang intravaskuler ke ruang interstisial lantaran permeabilitas kapiler meningkat. Cedera paru juga sanggup terjadi lantaran iritasi asap, uap, atau ritasi lain. Pada luka bakar mayor, curah jantung menurun dan anutan darah ke hati, ginjal dan susukan gastrointestinal juga menurun. Anak dengan luka bakar berat berada dalam keadaan hipermetabolik, mengkonsumsi oksigen dan kalori dengan cepat.

Tips DOWNLOAD : Klik Link Di BAWAH Dan Tunggu 5 Detik Dan Skip ADD

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PEMBAHASAN
PROSEDUR TINDAKAN


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Makalah Masalah-Masalah Kegawatan Pada Sistem Integumen"

Post a Comment